Rabu, 23 Januari 2013

Cerita Seru - Code Saudara Kembar

Kata orang-orang tua, jika anak kembar yang satu laki-laki dan yang satu perempuan, harus dipisahkan. Satu harus diberikan diasuh kepada orang lain. Kalau tidak, mereka akansaling mencintai? Benarkah begitu? Ternyata benar. Kisah ini, sebenarnya terjadi dengan kejadian dan nama disamarkan. Ini terjadi 10 tahun lalu, saat tetanggu, anaknya hamil oleh saudara kembarnya sendiri. Sebut saja saudara kembar bernama Yanto dan Yanti. Yanti anak lebih tua 15 menit dari saudara kembarnya Yanto. Jika kedua dipakaian pakaian perempuan, maka susah untuk dibedakan. Demikian juga, kalau mereka dipakaikan pakaian laki-laki. Keduanya cantik dan imut-imut dengan wajah bersih dan berdua kemana saja. Pakaian mereka tidak mau berbeda warna. Hanya satu pakaian perempuan dan satu pakaian laki-laki. Yanti berambut panjang dan beranting, sedang Yanto tidak. Mulai dari main layangan, bahkan permainan apa saja mereka tetap berdua dan sangat kompak. Tidur juga tak mau dipisahkan. Kedau mereka tak percaya akan tahyul. Ketika keduanya sudah SMP, terpaksa dipisahkan, tidak tidur sekamar lagi. Yang satu tidur di kamar lantai 2 dan yang satunya tidur di lantai bawah, tentu saja di lantai bawah adalah Yanto, karena dia laki-laki. Sementara Yanti berada di lantai atas bersama ayah dan ibu mereka dengan kamar terpisah. Mereka berada dalam satu kelas di SMP negeri *** di kota S. Yanti selalu marah-marah, kalau Yanto berteman dengan perempuan. Demikian juga sebaliknya, Yanto juga marah-marah kepda Yanti kalau ada laki-laki mendekati dan bermain dengan Yanti. Kemarahan mereka cukup dengan pandangan mata saja, hingga tak sesiapa y ang tahu. Kecuali kalau mereka sudah berdua, marahnya akan dilampiaskan. "Enakya, bermain dengan Mirna," kata Yanti ketus ketika Mirna duduk rapat denagn si ganteng Yanto. "Kamu juga mesra sekali duduk dengan Wawan," kata Yanto kepada Yanti ketika ketua kelas mereka dudk berdempetan dengan Yanti, ketika mereka pulang naik bus. Marahnya sepertai berbisik. Jika salah satu sakit, yang satunya lagi akan menemani dan merawatnya dan merasa sedih. Ketika tiba di rumah, tak ada orang di rumah. Mereka makan berdiam diri, tidak saling menegur sapa. Selesai makan, Yanto marah kepada Yanti. "Kenapa kamu dia, To?" tanya Yanti ketakutan. "Tanya dirimu sendiri. Kamu tadi memegang tangan Wawan. Mesara lagi?" kata Yanto ketus. Yanti sedih dan meneteskan airmata. "Kami kan tidak mengapa-ngapa?" kata Yanti masih sedih. Karena tak tahan dimarahi, Yanti menangis dan meminta maaf. "Kamu bilang kamu mencintai aku melaui chating kita tadi malam," kata Yanti. Masing-masing di tiap kamar mereka ada sebuah komputer dan mereka selalu chating di sana. Ayah dan ibu metreka merasa senang, karean yanto dan Yanti chating dengan teman-teman mereka. Mereka tidak tahu, kalau yang Chating itu adalah Yanto dan Yanti dengan code-code khusus. "Memang. Kamu yang tidak mencintai aku lagi," kata Yanto masih marah. Yanti mendatangi Yanti dan meminta maaf. Dipeluknya Yanto. "Maafkan aku honey..." Direbahkannya kepalanya ke dada Yanto. Yanto tak sampai hati melihat kakaknya Yanti sedih berkepanjangan. Dia begitu mencintai kakaknya itu. Dibelai-belainya rambut kakaknya dengan lembut. Walau masih SMPmereka sewring secara diam-diam melihat BF memalui internet dan melalui CD yang didapat dari teman-teman. Bahkan mereka sering menonton berdua secara diam-diam. "Cium aku..." pinta Yanti sembari meneteskan airmata. Yanto taks ampai hati melihat kakaknya terus menangis. Hatinya begitu cepat luluh. Orang-orang juga melihat mereka begitu berdua sangat senang. Cantik-ganteng dan sama-sama pintar. Akhirnya Yanto membalas pelukan Yanti. Dikecupnya bibir Yanti dengan lembut. Yanti cepat membelasnya. Walau keduanya belum pernah berciuman, tapi naluri mereka cepat menyatu. Mereka saling peluk, cium dan meraba. Kedaunya horny. "Kita telanjang ya," kata Yanto. Yanti cepat menganguk dan membuka semua pakaiannya. Sepertinya mereka berlomba adu cepat siapa lebih dulu telanjang. Mereka mengunci pintu dan masuk ke kamar. Kembali mereka berpelukan dan berciuman. Nafsu mereka berdua sudah tak terkendalikan lagi. Berdua mereka saling menjiolat, mengecup, meraba, seperti apa yang selalu mereka saksikan dalam VCD porno. "Sayang aku masukkan ya?" kata Yanto. "Iya dong. Cepat, aku sudah tak tahan, " kata Yanti. Yanto mengangkangkan kedau paha kakaknya dan memasukkan kontolnya ke memek Yanti. Walau umur mereka baru 15 tahun beda 15 menit, keduanya sudah dirasuki oleh nafsu birahi. Perlahan Yanto menekan pantatnya memasukkan kontolnya lubang memek Yanti. Yanti siap menerimanya dan mampu menahan sedikit rasa sakit. Memek yang basah itu benar-benar menginginkan kontol Yanto. "Pelan ya..." kata Yanti terbata-bata. "Iya sayang..." Yanto merayu. Kontol itu memasuki ruang sempit dengan hiasan bulu-bulu halus yang masih jarang. Mereak berpelukan dan saling mengecup bibir dan lidah mereka bermain di dalamnya. Tetek kecil mungil itu bersentuhan dengan dada Yanto. Begitu cepatnya persetubuhan itu terjadi. Sejak itu, di setiap ada kesempatan mereka berciuman. Yanti paling senang, kalau Yanto mengisap-isap teteknya. Demikian juga Yanto sangat senang kalau Yanti menjilati dan mengisap-isap kontolnya. Mereka bisa berciuman sampai setengah jam. Bahkan untuk saling meraba dan menjilati bagian-bagian tubuh tertentu, mereka bisa melakukannya hampir satu jam, sebelum kontol Yanto memasuki memek Yanti. Ketika ujuan akhir SMP, Yanti mulai muntah-muntah dan mual. Ayah dan ibunya membawa Yanti ke dokter. Dokter menyalami suami istri itu mengatakan selamat, karea Yanti anak mereka positif hamil. Betapa terkejutnya kedua orangtua itu. Di rumah, Yanti ditanyai, siapa yang membuat dirinya hamil. Tapi Yanto yang menjawab, bukan Yanti. "Saya yang buat kak Yanti hamil, Ma..." katanya tegas. Bagaikan ada halilintar dan petir sabung-menyabung terasa. Ibu Yanti langsung pingsan. Yanti sudah hamil tiga bulan. Yanto marah besar, ketika ayahnya meminta agar bayi dalam kandungan Yanti digugurkan. "Tidak mau. Yanti tidak boleh menggugurkan," katanya. "Bikahkan kami," kata Yanto pula. Dia tidak tahu, kalau perkawinan mereka terlarang. Akhirnya kedeuanya dipisahkan setelah ujian akhir SMP. Para guru diberitahu secara sembunyi-sembunyi. Yanti tidak boleh ikut olahraga lagi. Setiap Sabtu, Yanto harus menjenguk Yanti kakaknya ke kota R. Dia begitu menyayangi kakaknya. Sampai akhirnya Yanti melahirkan anak laki-laki yang mungil dengan tangis yang nyaring.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar