Kamis, 24 Januari 2013

Cerita Seru - Salahkah aku

“ayolah Dona, kita bercinta diatas sofa itu”. aku berbisik ditelinganya
“tidak. Jangan sekarang say. Aku sedang menstruasi” dia mencoba menolak
“tapi aku sudah tak tahan. Apakah kau rela melihat aku menderita menahan nafsu ini?”
“Doni, aku memang cinta padamu. Tapi sekali lagi aku mohon, saat ini aku sedang tidak bi…..”

Belum sempat dia melanjutkan kata-katanya, dengan cepat kupeluk erat tubuh Dona . Kulumat bibir sensual itu. Dia tak berdaya melawan cengkraman tubuhku. Sehingga kini, kami berpagutan liar. Tubuhnya kuhempaskan ke atas sofa. Kutindih sekuat tenaga.

Tak butuh waktu lama bagiku, untuk melucuti seluruh pakaiannya. Hingga Dona dan aku secara total bugil, tanpa ada selembar benangpun di tubuh kami berdua.

Alat kelamin kami saling beradu, mengejar kenikmatan. Terpacu oleh birahi yang menggebu. Penisku bagaikan piston sebuah mesin, keluar masuk menerjang sempitnya vagina milik Dona. Kesat dan legit.

Keringat mengucur di sekujur tubuh Dona. hal yang sama terjadi pada tubuhku yang atletis. Tak ada rasa lelah, hanya rasa nikmat disekujur tubuh kami berdua. Kelenjarku mengeras, mengejang dan bergetar. Getar-getaran birahi Dona dapat kurasakan. Kita terus berpacu. Dan berakhir dengan erangan panjang aku dan Dona secara bersamaan menggapai puncak ini semua . Kelenjar dan kelamin serta tubuh kami bergetar. samar-samar, aku melihat surga. Nafas kami menggebu-gebu. Saling berpacu. Aku dan Dona terbang kelangit ketujuh.

Kami terkulai lemas diatas sofa. Aku puas. Sangat puas rasanya. Bahkan lebih dari puas.

“makasih ya say, kamu udah memberi aku kenikmatan” ku kecup bibir sensual Dona.
“ya. Untuk yang kesekian kalinya. Aku sayang kamu say” Dona membalas kecupanku.

Selanjutnya, kami tertidur pulas diatas sofa tanpa selembar benangpun di tubuh kita berdua.

Bagi para pembaca semua……yang tidak tahu tentang hubungan antara aku dan Dona, akan mengira kami sebagai pasangan kekasih.
Sepasang kekasih? Ya memang benar. Tapi tidak sepenuhnya benar.

Aku dan Dona terlahir sebagai sepasang saudara kembar!!. Kami lahir pada tanggal,bulan dan tahun yang sama, serta dikandung dan dilahirkan oleh seorang ibu yang sama!
Perbedaan diantara kami berdua hanyalah soal jenis kelamin. Aku seorang pria, sedangkan Dona seorang wanita.
Sebagai saudara kandung, masa kecil kami lalui layaknya anak-anak normal yang lain. Hanya saja, kami terlahir dan dibesarkan oleh kedua orang tua yang super sibuk. papa adalah seorang direktur di sebuah perusahaan terkenal di Jakarta. Sedangkan mama menjalani pekerjaan sebagai seorang ‘busineswoman’.

Sejak usia lima bulan, Aku dan Dona diasuh oleh seorang babysitter. Hingga kami berdua menginjak usia tujuh tahun , mama dan papa memutuskan untuk memberhentikan babysitter. Maksudnya,agar kami bisa belajar mandiri. Sebagai gantinya, aku yang laki-laki harus tetap setia menjaga saudara kembarku, si Dona.
Kini, kami sudah mulai dewasa. Aku dan Dona kuliah di kampus yang sama. Usia kami baru saja genap menginjak 20 tahun. Dan hari ini akan diadakan pesta ulang tahun yang spesial untuk kami berdua. Papa dan mama mengundang semua kolega bisnis mereka. Tak lupa, teman-teman dikampus juga kami undang. Pesta berlangsung dengan meriah.
Pesta dimulai pada pukul 7 malam. Dan berakhir pada jam 10 malam, ketika sebagian besar tamu beranjak pulang. Papa dan mama kuperhatikan masih sedang asyik mengobrol dengan beberapa teman lama mereka . sedangkan Dona sudah pergi ke kamar tidur.

“mam, aku sudah ngantuk dan mau tidur” kataku pada mama dan papa saat melewati mereka.
“tentu sayang. istirahat saja kalu memang sudah ngantuk” kata mama.

Aku beranjak meninggalkan mama. Dan melangkah menaiki tangga, menuju kekamarku yang terletak dilantai dua. Tapi aku masih belum bisa mengantuk. Mengingat janjiku dengan Dona tadi sore. Aku udah janji sehabis pesta ultah selesai , menemani dia tidur di kamarnya.
Aku tanpa ragu memasuki kamar Dona. Setelah kubuka pintunya dan kukunci dari dalam. Aku memperhatikan Dona yang sedang berbaring diatas ranjang springbed . kukecup pipinya. Kusibak rambutnya yang panjang dan lurus dan kukecup juga keningnya. Kuperhatikan wajah adik kembarku ini. Dia tertidur pulas.

Kusingkapkan selimut yang dipakai Dona. Ternyata dia tak mengenakan gaun apapun alias bugil. Aku menikmati pemandangan payudara adik kandungku ini. Dadanya naik-turun, seirama dengan nafasnya. Iseng-iseng, kupelintir putting payudara, dia mendesah. Saat dia mendesah, bibirnya yang sensual agak sedikit merekah bak bunga mawar di pagi hari.
Akibat tak tahan dengan pemandangan bibirnya yang merekah , akupun melumat bibir ranum dan sensual itu. Dia melenguh dan terbangun serta mencoba melepaskan pagutan dari bibirku .

“Doni, sabar dong sayang. “ katanya kesal dengan nafas terengah-engah.
“sorry Dona, aku sudah tak tahan” aku kembali melekatkan bibirku ke bibir sensual Dona.

Malam itu, seperti biasanya kami selalu melakukan kegiatan seks rutin. Aku dan Dona mulai berhubungan seks sejak kami duduk di bangku kelas 1 SMA. Karena kami sekolah di SMA yang sama, maka mudah bagiku dan Dona untuk melakukan hubungan badan. Saat masih SMA Aku dan Dona secara rutin bersenggama di toilet pada saat jam istirahat. Kalau di rumah, kami bebas melakukannya kapan saja, karena memang mama dan papa selalu jarang berada dirumah.

Hari ulang tahun pada malam itu, kami habiskan bercinta didalam kamar hingga pagi hari menjelang.

Dona selalu rutin meminum tablet anti hamil, pada saat setiap kami selesai berstubuh. Dia pertamakali kuanjurkan meminum tablet itu sejak SMA.

Suatu pagi, sehabis kami melalui malam percumbuan yang panas, tiba-tiba aku terbangun. Karena dikejutkan oleh suara Dona yang muntah-muntah di kamar mandi.

“Dona, kamu kenapa?” aku mendekat ke sampingnya.
“nggak ada apa-apa, aku Cuma merasa tak enak badan” Dona menjawab singkat.
 Tapi aku mulai merasa, sepertinya ada sesuatu yang janggal terjadi dengan Dona, adik kembarku ini. Kecurigaanku mulai semakin menjadi, saat kuperhatikan dari hari ke hari, perutnya mulai agak sedikit melebar. Jangan-jangan dia hamil? pikirku dalam hati. tapi aku merasa bodoh dengan prasangka itu. Tak mungkin Dona bisa hamil. Padahal tiap kali sehabis berhubungan seks, aku selalu mengingatkannya untuk menelan pil anti hamil yang kubeli dari toko obat.

Tiga bulan sejak saat itu, ternyata dugaanku selama ini benar!. Dona mengakui bahwa dirinya telah dihamili oleh temannya yang bernama viktor. Mama dan papa terkejut mendengar semua ini. Kini Dona benar-benar sudah keterlaluan. Dia berhubungan dengan orang lain tanpa sepengetahuanku.

“plaakkk!!!!” dengan sangat keras papa menampar wajah Dona. Mama hanya menangis.
“mulai sekarang, kamu bukan anak kami lagi! Cepat pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi!” dengan emosi yang meluap-luap , papa mengusir Dona untuk segera angkat kaki dari rumah ini.

Singkat cerita, Dona sudah pergi diusir oleh papa. Namun mama masih mengharapkan kehadiran putrinya itu untuk kembali. Namun papa tidak mau mendengarkan mama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar